Rabu, 22 November 2017

Senja di Odaiba, Sayonara Japan

Memoar Perjalanan Jepang November 2017

Odaiba, Tokyo
13 nov 2017
Sore hari menjelang matahari terbenam.
Suhu: 13 derajat celcius




Matahari bersinar miring di sisi timur, menandakan malam akan segera tiba.  Sinarnya menyinari "rainbow bridge" di depan teluk odaiba, tempat sekarang aku duduk di sebuah kursi taman.  Aku tahu tempat ini pertama kali dari serial Itazura Na Kiss Love In Tokyo,  scene dimana Irie Naoki dan Kotoko Airaha escaping dari kencan gagal mereka.

Tak percaya rasanya aku bisa sampai ke sini,  tempat yg dulu hanya aku bisa pandangi dari layar kaca.  Turis-turis lain dan warga tokyo banyak yg menikmati suasana di sini. Suasananya sangat tenang,  dengan dengung pelan kapal fery yg melintas dan suara burung yang berkicau dari atas pepohonan di sisi teluk.

Aku menghabiskan jam-jam terakhirku di jepang dengan memandangi Rainbow Bridge dan meresapi suasana damai yg ditawarkan dari deburan ombak dan dengungan kapal fery. Perlahan malam mulai merayap turun,  dan serta merta "Rainbow Bridge" di depan mataku menyuguhkan lampu-lampunya yg berkelap -kelip.

Penerbanganku berangkat tengah malam sekarang dari Haneda Airport. Rasanya senang sekaligus sedih aku akan segera meninggalkan jepang.  Senang karena aku akan segera kembali ke rumah,  bertemu dengan keluarga dan anak-anakku.  Sedih karena aku akan meninggalkan jepang, yang setiap sudutnya sangat indah, negara yang sangat teratur dan bersih,  toilet yg hangat dan canggih,  kereta yg tepat waktu...

Aku tidak tahu apakah akan kembali ke sini atau tidak.  Karena setelah ini, jepang bukan prioritas lagi sebagai negara yg akan kukunjungi.  Aku ingin melihat keindahan dunia yang lain lagi.

Semakin malam udara menjadi semakin dingin.  Aku pun kembali menggendong tas ranselku dan melangkah menuju tokyo metro yang akan membawaku ke Haneda Airport.  Sayonara Japan...

0 komentar:

Posting Komentar