Hi-hi semua! Sekarang aku mau bagi-bagi tips nih
tentang bagaimana membuat sesi menghapal Undang-Undang Dasar 1945 menjadi lebih
mudah. Menghapal Undang-Undang Dasar biasanya wajib untuk mahasiswa Hukum, Tata
Negara dan jurusan-juran lain atau siswa-siswi sekolah yang ditugaskan gurunya.
Menghapal UUD 45 pun wajib dilakukan untuk teman-teman semua yang berniat
menjadi PNS, karena materi-materi yang terdapat dalam tiap pasal UUD 45 banyak
yang keluar dalam Tes Kemampuan Dasar CPNS dalam sub bab Tes Wawasan
Kebangsaan.
UUD 1945 terdiri dari Pembukaan dan Batang Tubuh.
Kalau menghapal bagian pembukaan UUD 45 sih, bagi teman-teman yang rajin ikut
upacara tiap hari senin dari SD pasti sedikit-banyaknya sudah hapal sendiri di
luar kepala. Yap! Karena dengan tidak sadar kita telah menyerap isi pembukaan
UUD 45 karena kita mendengarnya setiap hari Senin dibacakan keras-keras, selama
bertahun-tahun. Jadi pasti tidak sulit menghapal bagian ini. Terutama karena
bagian Pembukaan juga memuat butir-butir Pancasila di alinea ke-4.
Nah, selanjutnya adalah menghapal Batang Tubuh
Undang-Undang Dasar 1945 yang terdiri dari 20 Bab, 73 Pasal, 194 ayat, 3 Pasal
Aturan peralihan dan 2 Pasal Aturan Tambahan (setelah mengalami 4 kali
amandemen). Jujur saja, pas aku liat sebanyak itu yang harus dihapal, aku
menggeleng kepala keras-keras dan berteriak, “NOOOO! How the hell can I do that???” Nampak syereemmm banget bolak-balik
buku kecil UUD 45 yang nampaknya rumit itu. Tapi, yah, like some people say, a big
step starts from a thousand little steps, jadi pertama harus tekun, kalo
malas-malasan ga bakalan bisa :p. Selanjutnya, ini tipsnya untuk mempermudah
acara penghapalan teman-teman sekalian:
- . Pahami
dulu isi ‘cerita’ secara keseluruhan dari Batang Tubuh UUD 45. Baca berulang
kali sampai paham, sebenarnya nyeritain tentang apa aja sih UUD 45 ini? Dari sana
temen-temen bisa membaca bahwa UUD 45 berisi berbagai peraturan dasar tentang
Lembaga-lembaga Tinggi Negara (MPR,DPR,DPD,Presiden,MK,MA dll), juga tentang dasar-dasar
bentuk dan kedaulatan, perekonomian, HAM, pendidikan, hukum, Agama,
Kependudukan, hankam dll. 2. Pahami setiap bab, pasal dan ayat secara holistik, bukan secara satuan, karena setiap pasal dan ayat dalam tiap babnya berhubungan satu sama lain, tidak berdiri sendiri. Aku contohkan begini:
Bab II
Majelis Permusyawaratan Rakyat
(Tiap babnya pasti diberi judul. ini memudahkan kita untuk
menebak akan bercerita tentang apa bab yang akan kita hapalkan)
Pasal 2
(1)
Majelis
Permusyawaratan Rakyat terdiri dari anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan Anggota
Dewan Perwakilah Daerah yang dipilih melalui pemilihan umum dan diatur lebih
lanjut dengan undang-undang. (2) Majelis Permusyawaratan Rakyat bersidang sedikitnya sekali dalam lima tahun di ibukota Negara.
(3) Segala keputusan Majelis Permusyawaratan Rakyat ditetapkan dengan suara terbanyak
(Coba cermati ayat 1-3, jelas bahwa pasal 2 ini berisi tentang tata cara pemilihan anggota MPR, waktu sidang dan yang berkaitan dengan tata cara/aturan umum MPR. Maka tanamkan di kepala teman-teman bahwa pasal 2 berkenanaan tentang aturan umum MPR, sehingga memudahkan untuk menghapal tiga ayat yang ada di dalam pasal 2 tersebut.)
Pasal 3
(1) Majelis Permusyawaratan Rakyat mengubah dan menetapkan Undang-Undang Dasar
(2) Majelis Permusyawaratan Rakyat melantik Presiden dan/atau Wakil presiden.
(3) Majelis Permusyawaratan Rakyat hanya dapat memberhentikan Presiden dan/atau Wakil Presiden dalam masa jabatannya menurut Undang-Undang Dasar
(Coba cermati ayat 1-3, jelas bahwa pasal 3 berisi tentang tugas dan fungsi MPR, jadi tanamkan di kepala teman-teman bahwa pasal 3 berkenanaan tentang tugas dan fungsi MPR, sehingga memudahkan untuk menghapal tiga ayat yang ada di dalam pasal 3 tersebut.)
Pola hirearkis ini umumnya memang sama di setiap bab yang bercerita tentang Lembaga-lembaga Tinggi Negara di bab-bab lain, yaitu setiap pasal dimulai dengan aturan umum, lalu fungsi dan tugas lembaga Negara.
3. Bab yang menjelaskan tentang pendidikan, perekonomian, agama, Ham dll berlaku pola umum-khusus. Maksudnya ayat pertama dari tiap pasal pasti bersifat umum, yang diikuti ayat-ayat berikutnya yang lebih bersifat khusus/spesifik. Dengan memahami konsep ini proses menghapal akan menjadi lebih mudah. Contoh:
Bab XI
AGAMA
Pasal 29
(1)
Negara
Berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa. (bersifat umum) (2) Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu. (bersifat khusus)
10 komentar:
thank you tipsx aeee
Wah masih susah mbak.... banyak banget pasalnya :'(
wah... ini baru, artikel keren... cerdas... mnggambarkan kecerdasan penulisnya.
maaf mungkin itu terjadi kesalahan penulisan, bukan 73 pasal tapi 37 pasal:)
terima kasih sudah berbagi :)
haduhhh...masih bingung hafalinnya...
Thankss :)
betul kali 73 pasal -_-
Hafal UUD 1945 bisa pake aplikasi ini
https://play.google.com/store/apps/details?id=id.oddsaydev.hafaluud1945
Emang 73, coba itung sendiri
Posting Komentar